Bagi yang mengikuti perkembangan zaman sekarang pasti tau silly bandz. Silly bandz adalah gelang, yang terbuat dari silikon yang mempunyai berbagai macam bentuk (series). Silly bandz awalnya hanya dijual secara online pada tahun 2008, lalu tahun 2009 dijual oleh  toko Learning Express in Birmingham, Alabama.  Tadinya silly bandz hanya dipakai oleh anak-anak SD, namun sejak dipakai oleh artis-artis hollywood, sekarang segala umur menggunakannya. Harga dari silly bandz pun tergolong mudah dijangkau. 1 paket berisi 12 pieces, ada juga yang berisi 24 pieces. Harga beragam, mulai dari US$ 2 unutk yang isi 12, dan US$ 5 unutk yang isi 24 pieces. Silly bandz terdiri dari berbagai macam series, dari animal, princess sampai edisi Justin bieber, fenomenal bukan? hihihi. Karena penasaran dengan silly bandz, akhirnya saya pun membelinya. Kebetulan teman saya menemukan penjualnya, lalu saya membelinya dari dia. Saya membeli 1 series yang berisi 12 pieces seharga Rp. 25.000, lumayan mahal untuk harga suatu gelang karet hahaha. entah apa series yang saya beli ini namanya. berikut foto-foto silly bandz yang saya beli :D

 Coba deh liat, mau bagaimanapun bentuk dari gelangnya, ketika dipakai tidak akan terlihat bentuknya lagi, nantinya hanya seperti karet gelang biasa, karet gelang yang biasa digunakan untuk membungkus gado-gado hahaha. Yaa itulah namanya perkembangan mode kadang tak masuk diakal, sesuatu yang berbentuk absurbd pun bisa tiba-tiba jadi trend terkini. Zaman sudah berubah ckckc..

source: Go Girl Magazine

Kehilangan suatu anggota keluarga secara tiba-tiba sungguh menyesakkan. Kehilangannya bisa saja di panggil Tuhan atau memang karena ada suatu masalah hingga akhirnya mereka pergi meninggalkan kita. Itulah yang sedang saya rasakan sekarang. Secara tiba-tiba 4 sepupu saya menghilang, menjauh, entah apa alasan tepatnya. Sudah lebih dr 3 tahun ini berlangsung, padahal dulu kami sangat dekat. Bagaikan anak kembar, karena jarak umur kami tidak terlampau jauh. Namun hari ini, senin tanggal 22 November 2010 semoga awal bersatu nya kembali keluarga besar saya, Insya Allah. Sedikit cerita, tadi saya bertemu dengan salah satu sepupu saya di stasiun ketika mau pergi kuliah. Sebelumnya sudah 2 kali bertemu di stasiun, tapi belum ada keberanian untuk menyapa nya. Hari ini sungguh berbeda, ada kekuatan yang membuat saya berani untuk memanggil namanya. Dimulai dengan menyapa nya, Alhamdulillah di lanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan. Selagi ada kesempatan bisa ngobrol-ngobrol sedikit selagi menggu kereta datang, saya sempatkan untuk menanyakan semua kondisi dari ketiga sepupu saya yang lainnya. Walaupun dia tidak menanyakan tentang keadaan keluarga besar kami, tak apa lah.. Tetapi dia sempat bertanya tentang keadaan Adikku. Lalu, kereta kami pun datang. karena saya terlalu excited, sampai-sampai saya dan dia salah naik kereta hahaha. saat itu memang saya tidak konsen memikirkan apapun selain fokus kepada dia. Lalu masuk lah kami ke dalam rangkain kereta, karena tidak memungkinkan duduk berdekatan maka saya dan dia duduk agak menjauh. Hingga akhirnya, tiba lah di stasiun yang kami tuju. Dengan dorongan dari sahabat saya, yang kebetulan memang lagi bersama saya saat itu, dan memang dia tahu tentang masalah saya ini, akhirnya saya memutuskan untuk meminta nomor handphone dia, dan Alhamdulillah lagi dia merespon positif, dia meminta saya untuk menelpon ke nomer yg diberi, nomer handphone ku pun sudah ada di dia sekarang. Akhirnya kami berpisah, dan sangat berharap saya bisa bertemu lagi, hanya untuk sekedar ngobrol saja pun tak apa, kalau bisa, malah saya ingin sekali mengajak dia makan bersama. Kangennnn banget masa-masa dulu, sungguh benar-benar rindu sekali. Dulu mama sering membelikan saya dan dia baju yang sama, sehingga banyak orang menyangka aku dan dia anak kembar. Sejak bertemu dia tadi pagi sampai detik ini saya menulis ini, rasa senang tak terikira yang sulit untuk di deskripsikan rasanya. Dari kampus, saya ingin cepat-cepat pulang, karena tak sabar untuk menceritakan kabar baik ini kepada papa, mama dan adikku. Alhamdulillah, tak ada habis-habisnya saya bersyukur atas apa yang terjadi hari ini. Semua yang terjadi hari ini pasti atas kehendak Allah, semoga ini awal yang baik, amin amin amin Ya Allah. Kalau memang melalui diriku lah keluarga kami bersatu kembali, bantu aku untuk menajalaninya Ya Allah. Aku benar-benar berdoa, ada kejadian baik setelah hari ini :)

Mau share aja, soalnya ini bikin saya suka menitikan air mata ketika membaca nya. Ketika hari ulang tahun saya yang ke 19 Tahun, Papa menyuruh saya mengecek email saya, maka saya menemukan satu buah email baru dari Papa. Isinya sebagai berikut:

Saya terharu bacanya, untung waktu itu lagi dirumah sendirian, jadi ngga malu kalaupun nangis hehe. Lalu sesegera mungkin lah saya balas emailnya, ngga usah saya publish juga ya lah balesan dari saya apa hihihi. Pokoknya sayang Papa, Mama, dan Adekku yang paling bandel tapi ngangenin :).

Tulisan ini terinspirasi setelah membaca Hot Thread Kaskus. Susah ternyata untuk nulis kalau memang lagi ngga ada ide sama sekali, untung ngubek-ngubek kaskus, jadi nemu ide deh. Oke mari kita bahas tentang permainan tradisional Indonesia yang sudah semakin menghilang digerus zaman.

Setiap hari aku ngeliat adek ku pulang sekolah, lempar sepatu, lempar seragam, langsung memencet tombol power pada PC, lalu duduk di kursi empuknya, dan segera menikmati indahnya game online. 

Yaa begitulah kegiatan anak zaman sekarang, ketika dulu semua permainan terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan dan sekarang semua terdiri dari sekumpulan rangkaian-rangkain elektronik yang saling bersatu-padu memperlihatkan warna-warna nya. 

Mulai flashback yuk. Dulu kalau anak perempuan sendirian dirumah paling main boneka barbie (dulu aku begitu hihi), kalau punya tetangga yang umurnya sepantaran ya diajak main congklak, main karet, bekel. Kalau anak laki-laki, main gundu (kelereng), gasing, layangan, dll. Nah kalau mainannya lagi bareng-bareng ya main galasin, petak umpet, dsb. Tapi sekarang semua berbeda, mainan-mainan seperti itu hilang sedikit demi sedikit akibat perubahan zaman. Yang paling terlihat ya pada anak laki-laki, sekarang semua mainan elektronik, seperti PSP, nitendo wii, xbox, game online. Mungkin yang anak perempuannya sibuk online facebook kali ya hehehe. Agak sedih sebenernya semua itu sudah jarang sekali terlihat oleh kita, padahal semua permainan itu melatih kita untuk bermain adil, tidak curang,bekerja sama, lebih dekat dengan alam dan efeknya pasti bagus untuk masalah sosialisasi si anak. Kalau dibandingkan dengan game online, yang mungkin lebih terlihat individualistis, main sendirian, efek nya pasti berkebalikan dengan mainan tradisional, sulit untuk bersosialisasi. 

Suka kangen ngga sih dengan semua mainan tradisional yang suka kita mainkan dulu? Aku sih kangen banget, sayang banget rasanya kalau anak-anak kecil zaman sekarang ngga sempet merasakan semua mainan tradisonal itu. Aku aja sampai sekarang masih suka kesel karena aku ngga bisa main karet sama bekel (curhat), hal itu di karenakan dulu ditinggal dirumah, ngga keluar-keluar rumah, jadi ngga punya temen rumah deh huhuhu. Untuk itu sebelum mainan-mainan kesayangan kita benar-benar hilang, sebaiknya pada tahap sekolah dasar guru-guru berperan disini, mata pelajaran PLKJ (lupa kepanjangannya apa, kalau pada tahun aku SD itu isi nya tentang mainan-mainan tradisional Indonesia, tari-tarian, pokoknya Indonesia banget deh) jangan samapi hilang, nah kalau bisa biar langsung praktek nih, guru-guru ikut aja mainin mainan-mainan itu bareng anak murid nya, kan seru tuh hihihi, agak ekstrem ya ide nya, kalau anak sd dikasih main kan bisa pada ngga bisa diem ya hahaha. Orang tua juga turut berperan penting, belikan saja mainan-mainan tradisional  tanpa mereka minta, toh harganya tidak semahal mainan elektronik, nah dari situ ajarkan cara main nya, dengan begitu ada 2 efek positif yang di dapat, pertama si anak bisa mengenal kebudayaan  Indonesia melalui mainan tradisionalnya. Dan yang kedua, keakraban antara anak dan orang tua makin erat, secara orang tua sekarang jarang main bareng anak nya dikarenakan kesibukan masing-masing. Orang tua pun akan semakin mengenal pribadi sang anak dari cara mereka bermain, dan tuntunlah mereka untuk bermain adil, tidak curang, dan jangan egois.

Jadi tetep yaa dilestarikan, karena ini juga merupakan salah satu kebudayaan Indonesia, jangan bisanya ngamuk-ngamuk aja ketika kebudayaan kita di aku-akuin negara tetangga hehehe.

Okelah cukup sekian dari aku minggu ini, sampai ketemu di tulisan ku yang berikutnya ya readers..

Heeeiii, kali ini aku mau ngebahas tentang fashion yihaaaaa..

Sejak kecil, kira-kira SMP mungkin lah ya, agak lupa aku udah dikenalin sama papa ku Pasar Senen. Disana banyak barang-barang murah, dari jam tangan, mainan anak-anak, penjahit-penjahit baju gitu, sampai barang-barang second. Nah kali ini aku mau cerita-cerita dikit tentang baju second yang ada di Pasar senen, biasa disebut sih Poncol. Aku mau mulai deskripsiin kondisi tempatnya. Di Poncol ngga hanya ada baju aja, tapi ada sepatu, tas, bahkan sampai mesin jahit hihihi. Tapi aku bahas baju second aja yaa. Dulu tempat nya dibawah, sekarang sudah jadi tempat parkiran. Dulu tempatnya ngga nyaman, dibawah terpal, panas, sumpek. Syukur lah sekarang mungkin karena peminat baju second sudah banyak, mereka pindah tempat ke dalam bagian gedung, diatas, ada ekskalator nya loh, cuma ya mati, udah rusak hehehe. Dibagian dalam gedung tersebut pasti heboh, abang-abang nya pada teriak-teriak nawarin barang nya. belum lagi biasanya mereka saut-sautan ke penjual yang lainnya, jadi lucu deh. Tempat nya tuh luas, kalau datang sendirian mungkin agak 'serem' tapi sih sebenernya ngga juga, asal dateng nya pas hari lagi rame, pas hari libur. Sekarang baju second ngga asing lagi deh buat kalangan remaja, udah ngga pada gengsi buat pake baju second, malahan mereka datang ke Poncol (khususnya buat daerah Jakarta, aku ngga tau selain tempat ini) serombongan loh. Rame-rame ngubek-ngubek tuh baju dari satu abang ke abang lainnya. Seru deh pokoknya, karena yang dijual tuh barang-barang branded asli, lumayan kan kalau kita dapat barang dengan brand keren dalam kondisi yang masih bagus dan tentunya dengan harga miring. Biasanya kalau anak SMA yang udah pada mau lulus, pada kesana buat nyari kostum untuk foto buku tahunan, pasti kan mereka punya tema sendiri buat sesi foto-foto nya. Mulai dari cari jas, sampai cari dress-dress ala tahun 80-an. Dulu kalau ABG-ABG datang kesana, mereka pakai baju sok-sok kumel, sok-sok miskin deh pokoknya, maksudnya biar dapet murah baju nya hahaha. Ini ada cerita sedikit dari temanku.

Ket:
Abang penjual: (AP)
Gadis pembeli (GP)

GP mendatangi suatu baju yang dia taksir, lalu menawar harga. Karena nawarnya afgan (sadis-red.) si abang pun berkata.
AP: Yaelah neng, saya tau kali neng duit nya banyak, ngga usah dandan sok miskin gtu neng.
GP: -____- (terdiam)

nb: Dengan perubahan sedikit dr cerita aslinya.

Terakhir aku kesana aku lihat 3 orang gadis remaja gitu ber-behel lagi sibuk nawar, nah itu membuktikan yang datang dari kalangan mana aja dong, udah ngga pake gengsi deh sekarang kalau mau tampil gaya. Untuk range harga baju second disana sekitar Rp. 1000,00 - Rp. 300.000. Gokil kan? masa baju seribu hahaha. Kalau tas dan sepatu harganya lebih mahal, karena barang nya memang rata-rata original. Ya pokoknya harga tergantung brand dan kondisi barangnya.

Ini ada sedikit tips kalau mau belanja kesana:

Tips untuk memilih barang second:

Aku dapat gambarnya nih hasil dari googling

 sumber: detik

Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember ada dua sisi hal yang suka aku pikirkan. Maksudnya seperti ini, pertama biasanya nih di negara kita (ngga tau kalau di negara lain ya) di budayakan untuk memakai alat pengaman dalam berhubungan intim (entah maksudnya free sex atau bukan, karena arti nya luas), yang kedua nih, sebagai negara yang beradat ketimuran, berhubungan intim kan hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami istri yang sudah legal dalam ikatan perkawinan. Itu menjadi seperti dua sisi koin yang berbeda bukan? Kalau menurut aku, ketika kita memperingati hari AIDS sedunia hendaknya bukan untuk mempromosikan kondom (maaf agak vulgar) secara terang-terangan, tapi hendaknya budayakan untuk tidak free sex. Kan inti dari awal nya adalah free sex. Kenapa kita tidak berantas dari akar nya? benar bukan? Lalu, saat hari AIDS sedunia, ya hendaknya pula kita lebih aware dengan para korban-korban yang sudah terlanjur terjerumus dalam AIDS. Bisa kan saat 1 Desember, acara-acara televisi menayangkan atau mendatangi para korban-korban nya baik lokal maupun dari seluruh dunia. Yaa mungkin mereka memang salah, tapi  lebih baik bantu mereka untuk bangkit, beri mereka pengarahan, masukan secara rohani lebih utama.

Arahkan mereka ke jalan yang benar, agar jangan terjerumus lagi ke lubang yang sama. Sosialisasikan pula bagaimana AIDS itu berasal, dan belum ada obat nya sampai saat ini jadi buat para penerus bangsa yang hidupnya masih panjang tahu bahaya AIDS itu seperti apa. Oh ya, saat hari itu diperingati, ramai-ramai lah para produsen alat pengaman iklan dimana-mana. Belum lagi artis-artis yang ikut nimbrung membagikan kondom di jalan-jalan ibukota. Aduh sepertinya salah langkah aja gitu ya, salah cara. Aku tahu maksud mereka baik pastinya, tapi takut untuk beberapa orang itu malah di salah artikan, kan fatal sekali jadinya bukan kalo ada adek-adek kita malah salah mengerti maksud yang mereka sampaikan. Apalagi kalau wanita yang sudah kena AIDS, buah hati nya akan terltular AIDS pula, bayangkan kalau itu terjadi berturut -turut kepada turunannya, itu pun kalau mereka bisa bertahan hidup, karena para penderita AIDS kekebalan tubuhnya akan hilang, terkena penyakit flu biasa saja bisa jadi mematikan untuk mereka. Jadi intinya lebih baik mencengah daripada mengobati, berantas dari akarnya, okeh ;). NO FREE SEX, tetaplah di jalur yang benar kawan, ingat lah hidup kita masih panjang, banyak hal yang bermanfaat yang bisa kita lakukan untuk orang tua kita, keluarga kita, teman kita, negara kita, dan tentunya untuk agama kita sendiri :)

Minggu ini dalam keadaan dirawat dirumah sakit, diatas tempat tidur, dan dengan selang infus ditangan kanan aku berusaha tetap melaksanakan tugas ku untuk nge-post blog minggu ini. Aku bingung musti ngepost tentang masalah apa, karena tiap hari aku nonton tv sambil terbaring di rumah sakit, terbesit lah ide untuk membicarakan tentang FTV (Film TeleVisi). Ada salah satu channel lokal yang menurut saya sebagai pelopor FTV, mungkin tidak perlu lah ya aku sebutin namanya. Mereka menayangkan ftv setiap pagi, siang, sore, dan tengah malam. Selama liburan semester kuliah yang lalu, aku rajin sekali nonton ftv hehehe. Okay, aku akan mencoba mendefinisikan suatu arti FTV menurut bahasa ku sendiri yaa. Dari nama nya saja kita sudah bisa mengira, FTV itu seperti film bioskop berdurasi kira-kira sekitar 2 jam-an dengan tema sederhana yang ada di kehidupan masyarakat. Biasanya FTV bertema cinta (sebagian besar) antara pemuda pemudi zaman sekarang. Jujur ya, aku lebih suka nonton FTV dibandingkan sinetron. Sinetron-sinetron Indonesia hanya bisa mengulur-ulur cerita demi keuntungan semata tanpa melihat kualitas dari sinetron mereka tersebut. Walapun FTV gampang ditebak alur ceritanya, tapi setidaknya lebih fokus dalam penyampain maksudnya, tidak bertele-tele. Bayangkan jika sinetron, nanti di episode tertentu pasti akan ada aktor-aktor baru yang tiba-tiba masuk, sehingga memperpanjang suatu kasus di dalam alur cerita sinetron tersebut. Ingat sinetron tersanjung, sinetron itu sering di sebut sebagai sinetron terpanjang, padahal cinta fitri lah yang mempunyai episode terbanyak. Tersanjung hanya 360 episode sedangkan cinta fitri sampai dengan season 5 dengan banyak episode 777 (sumber: wikipedia). Itu merupakan rekor terlama sinetron yang di tayangkan di televisi. Beberapa sinetron Indonesia malah suka mengadaptasi cerita film-film korea. Kenapa kualitas dari sinetron Korea tidak kita contoh dari mereka. Mereka lebih fokus dalam menyampaikan maksud cerita mereka, maka dari itu banyak warga Indonesia senang menonton film-film korea. Mungkin cuma ini yang bisa aku tulis, maklum lagi sakit sudah tidak kuat kepala ku. Mohon maaf jika ada salah-salah kata.

Sehubungan dengan diberikannya tugas kelompok oleh Ibu Lulu Chaerani Munggaran dari mata kuliah Struktur & Organisasi Data 1, maka kami ditugaskan untuk mendatangi sebuah perusahaan untuk menanyakan sistem penyimpanan file yg digunakan oleh perusahaan mereka.

Berhubung perusahan tersebut tidak membolehkan kami menyebutkan namanya, maka kami mohon maaf jika nama perusahaan tersebut kami samarkan.

Pertanyaan pertama yg kami ajukan yaitu "Apakah perusahaan anda menggunakan sistem komputerisasi dan program apa yg digunakan?". Jawabannya, "Iya kami telah menggunakan program SAP".

Pertanyaan kedua, "Format file apa yg digunakan oleh perusahaan anda?". Jawabannya, "Format yg digunakan oleh perusahaan kami yaitu .EXE".

Pertanyaan ketiga, "Data apa saja yg terdapat pada file tersebut?". Jawabannya, "Data karyawan, logistic, penjualan, salary karyawan".

Pertanyaan keempat, "Apakah data tersebut dapat berubah?". Jawabannya, "Iya, karena Logistic (mencatat keluar masuknya barang), sedangkan Data karyawan (mencatat karyawan yg baru masuk atau resign)".

Pertanyaan terakhir, "File tersebut termasuk klasifikasi apa?". Jawabannya, "Klasifikasi kelompok data yg bertambah menurut waktu (akumulasi). Klasifikasi filenya yaitu Report File".

Report File adalah file yg berisi data yg dibuat untuk laporan/keperluan user. File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.

Itulah beberapa pertanyaan yg kami ajukan ke perusahaan tersebut, semoga dengan adanya informasi ini, pengetahuan kita tentang Sistem File menjadi bertambah. Kami atas nama Arini, Putri Meidina, dan Endang Purwati mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Terima kasih telah sempat membacanya. Wassalam

Aku mau sharing tentang nasib guru dan PNS dan anggota DPR yang agak berbeda. Orang-orang melihat nasib guru sekarang sudah jauh lebih baik, ya memang sih tapi disamping itu ada suatu sisi yang agak miris. Aku mau lihat ini dari mama ku sendiri yang juga adalah seorang guru SMP Negeri yang mendapat predikat Sekolah Standart Nasional. Hak-hak sebagai guru pun sudah tibak bisa di dapatkan kembali, baik dari segi materi dan waktu. Setelah pergantian menteri, tunjangan-tunjangan banyak yang tiba-tiba hilang entah kemana. Dari segi waktu, mama ku sudah seperti wanita kantoran yang kerja dari gelap hingga ketemu gelap lagi. Kalau dari kebijakan sekolah mama ku, guru-guru tidak boleh datang terlambat, jika terlambat, dipotong lah gaji nya. Jangan kira di potong gaji nya sedikit, kira-kira diatas Rp. 100.000 rupiah perhari. Absennya pun 2 kali, ketika datang pagi hari, dan ketika mau pulang sore hari. Itu berarti para pengajar tidak boleh pulang seenaknya saja, walaupun jam mengajarnya sudah selesai. Mereka harus pulang pada sore hari, ketika para murid-murid juga pulang. Mari bandingkan dengan PNS, mereka masuk jam kerja kira2 antara jam 9-10 pagi, pulang nya pun kira-kira jam 2-an sudah pada bubar, mereka pun pekerjaannya tidak begitu berat. Dulu, aku senang mama ku berprofesi sebagai guru, selain itu pekerjaan yang mulia, aku punya banyak waktu untuk ngobrol-ngobrol sama mama ku dirumah, tapi kalau sekarang? aku bener-bener kehilangan waktu itu. Sampai rumah mama masih lengkap dengan seragam sekolahnya lansung ke dapur buat menyiapkan makan malam. Setelah semua pekerjaan rumah selesai, langsung berbaring di kamar. Oh yaaa, para anggota DPR juga begitu, mereka berleha-leha rapat sambil ketiduran, sedangkan para guru-guru yang sudah mengajarkan  mereka membaca, menulis, menghitung sehingga bisa sampai sekarang bisa menikmati semua fasilitas mewah itu banting tulang untuk sesuap nasi. Malahan, mereka masih sempat-sempatnya survey sana sini sekalian jalan-jalan ke luar negeri hahaha. Anggaran pendidikan dari pemerintah yang 20% itu kira-kira lari kemana yaaaa? ada yang tahu? Aku disini bukan mau ngejelek-jelekin aja, cuma mau memberi tahu, ada sisi-sisi moral dan materil yang harus di perhatikan dari guru-guru kita. Itu dari sudut pandangku yang aku lihat guru-guru di Jakarta, belum lagi yang di daerah. Seperti yang aku baca disini, di Pekanbaru ada guru yang bergaji Rp. 72.000, hah? miris sekali bukan? di Indonesia pembangunan nya belum merata, yang kaya ya tambah kaya, yang miskin ya tambah miskin. Semoga semua itu cepat-cepat teratasi, terbuka, jelas kemana saja semua aliran dana itu yaa. Maaf jika ada kata-kata yang tak berkenan, silahkan komentar sajaaaaa :)