Meraka yang mengajarkan, kok malah seperti tidak dihargai?

Perbandingan gaji guru dan tukang sampah di Jakarta dan di Amerika (sumber: disini)
Aku mau sharing tentang nasib guru dan PNS dan anggota DPR yang agak berbeda. Orang-orang melihat nasib guru sekarang sudah jauh lebih baik, ya memang sih tapi disamping itu ada suatu sisi yang agak miris. Aku mau lihat ini dari mama ku sendiri yang juga adalah seorang guru SMP Negeri yang mendapat predikat Sekolah Standart Nasional. Hak-hak sebagai guru pun sudah tibak bisa di dapatkan kembali, baik dari segi materi dan waktu. Setelah pergantian menteri, tunjangan-tunjangan banyak yang tiba-tiba hilang entah kemana. Dari segi waktu, mama ku sudah seperti wanita kantoran yang kerja dari gelap hingga ketemu gelap lagi. Kalau dari kebijakan sekolah mama ku, guru-guru tidak boleh datang terlambat, jika terlambat, dipotong lah gaji nya. Jangan kira di potong gaji nya sedikit, kira-kira diatas Rp. 100.000 rupiah perhari. Absennya pun 2 kali, ketika datang pagi hari, dan ketika mau pulang sore hari. Itu berarti para pengajar tidak boleh pulang seenaknya saja, walaupun jam mengajarnya sudah selesai. Mereka harus pulang pada sore hari, ketika para murid-murid juga pulang. Mari bandingkan dengan PNS, mereka masuk jam kerja kira2 antara jam 9-10 pagi, pulang nya pun kira-kira jam 2-an sudah pada bubar, mereka pun pekerjaannya tidak begitu berat. Dulu, aku senang mama ku berprofesi sebagai guru, selain itu pekerjaan yang mulia, aku punya banyak waktu untuk ngobrol-ngobrol sama mama ku dirumah, tapi kalau sekarang? aku bener-bener kehilangan waktu itu. Sampai rumah mama masih lengkap dengan seragam sekolahnya lansung ke dapur buat menyiapkan makan malam. Setelah semua pekerjaan rumah selesai, langsung berbaring di kamar. Oh yaaa, para anggota DPR juga begitu, mereka berleha-leha rapat sambil ketiduran, sedangkan para guru-guru yang sudah mengajarkan  mereka membaca, menulis, menghitung sehingga bisa sampai sekarang bisa menikmati semua fasilitas mewah itu banting tulang untuk sesuap nasi. Malahan, mereka masih sempat-sempatnya survey sana sini sekalian jalan-jalan ke luar negeri hahaha. Anggaran pendidikan dari pemerintah yang 20% itu kira-kira lari kemana yaaaa? ada yang tahu? Aku disini bukan mau ngejelek-jelekin aja, cuma mau memberi tahu, ada sisi-sisi moral dan materil yang harus di perhatikan dari guru-guru kita. Itu dari sudut pandangku yang aku lihat guru-guru di Jakarta, belum lagi yang di daerah. Seperti yang aku baca disini, di Pekanbaru ada guru yang bergaji Rp. 72.000, hah? miris sekali bukan? di Indonesia pembangunan nya belum merata, yang kaya ya tambah kaya, yang miskin ya tambah miskin. Semoga semua itu cepat-cepat teratasi, terbuka, jelas kemana saja semua aliran dana itu yaa. Maaf jika ada kata-kata yang tak berkenan, silahkan komentar sajaaaaa :)

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar