Layanan Telematika dan Teknologi yang Terkait Antarmuka Telematika
Layanan
Telematika (Telematics Services)
Berdasarkan Instruksi Pesiden Republik Indonesia
(Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media,
dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya
perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara
kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma
global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi
jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa. Berbagai
keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi
teknologi telematika secara baik, oleh karena itu Indonesia terancam “digital
divide” yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju. Kesenjangan
prasarana dan sarana telematika antara kota dan pedesaaan, juga memperlebar
ruang perbedaan sehingga terjadi pula “digital divide” di dalam negara kita
sendiri. Indonesia perlu melakukan terobosan agar dapat secara efektif
mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang potensinya sangat besar
itu, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan bangsa
sebagai landasan yang kokoh bagi pembangunan secara berkelanjutan. Di dalam hal
ini pemerintah perlu secara proaktif dengan komitmen yang tinggi
membangun kesadaran politik dan menumbuhkan komitmen nasional, membentuk
lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan masyarakat untuk
mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika secara
sistematik. Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga
internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri
dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya
pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia
sebagai negara berkembang mengatasi “digital divide”. Dengan kenyataan
tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan
kebijakan serta melakukan langkah-langkah dalam bentuk program aksi yang dapat
secara nyata mengatasi “digital divide”, dengan arah untuk melakukan
pengembangan teknologi telematik secara baik.
1. Layanan
Informasi
Layanan informasi merupakan
penggabungan dari telekomunikasi digital dan teknologi computer yang memainkan
peran penting dalam komunikasi antar manusia. layanan informasi menggabungkan
suatu system komunikasi dengan kendaraan yang bergerak, seperti mobil untuk
menawarkan layanan informasi yang disebut GPS, dimana GPS tersebut adalah
sebagai petunjuk jalan. contoh lain dari layanan informasi misalnya internet
services yang saat ini sudah lazim. Penggunaan teknologi telematika dan aliran
informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
termasuk pemberantasan kemiskinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam
masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan
dapat memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota
maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal
atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk
mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik,
memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan
masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi
usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk
Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi- lokasi yang tidak terjangkau oleh
masyarakat. Layanan informasi mencakup empat hal pola lalu lintas informasi,
antara lain alokasi, pembicaraam, konsultasi dan registrasi.
Beberapa contoh lainnya adalah: a.
Internet Services, contohnya seperti • M-Commerce • VOD • News and Weather b.
Real-time traffic information (Mobile data dan Mobile television) Mobile data
menggunakan komunikasi data nirkabel menggunakan gelombang radio untuk mengirim
dan menerima data computer real time untuk, dari dan antara perangkat yang
digunakan oleh personil berbasis lapangan. alat-alat ini dapat dipasang
semata-mata untuk digunakan saat berada dalam kendaraan (Fixed Data Terminal)
atau untuk digunakan di dalam dan keluar dari kendaraan (Mobile Data Terminal).
2.
Layanan Keamanan
Layanan keamanan merupakan layanan
yang menyediakan keamanan informasi dan data. Layanan terdiri dari enkripsi,
penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin. Layanan telematika
juga dimanfaatkan pada sektor– sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan
oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan
keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan
pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120.
Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu
Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk
bisa melayani masyarakat melalui internet. Kelebihan dari layanan ini adalah
dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Contoh layanan keamanan yaitu:
a.
Navigation assistant
b.
Weather,stock
information
c.
Entertainment and
M-commerce.
d.
Penggunaan Firewall
dan Antivirus
3.
Layanan Context Aware
dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan
bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan
sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di
dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994
dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan
network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang
relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan
layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat
digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user,
jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Contoh : ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht
Schmidt, yaitu: 1. The acquisition of context. Hal ini berkaitan dengan
pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan,
sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor
lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi
tersebut. 2. The abstraction and understanding of context. Pemahaman terhadap
bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana
informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja
aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam
suatu konteks. 3. Application behaviour based on the recognized context.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami
sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta
bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4.
Layanan Perbaikan
Sumber (Resource Discovery Service)
Layanan perbaikan sumber adalah
layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. layanan ini juga
berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan. Contoh : Telematika dalam masyarakat dan untuk
masyarakat. Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan
kemiskinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani
kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan
masyarakat. Sektor swasta harus berperan aktif dalam penyediaan informasi serta
mengembangkan berbagai aplikasi yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh karena
itu, pemerintah akan berupaya untuk mendorong perkembangan industri
“information content” dan aplikasi. Pendayagunaan perangkat lunak “open
sources” perlu mendapakan perhatian khusus. Di pihak lain, pendayagunaan
teknologi telematika sering terhambat oleh kemampuan masyarakat menggunakannya,
di mana bahasa seringkali merupakan salah satu faktor penghambat. Agar difusi
teknologi telematika dapat dipercepat dan diperluas, maka di samping
meningkatkan kemampuan mendayagunakan teknologi telematika, pemerintah akan
memberikan perhatian khusus bagi berkembangnya standard dan piranti antarmuka
berbasis bahasa Indonesia untuk mempermudah penggunaan produk teknologi
telematika bagi penduduk yang tidak mampu berbahasa asing.
Teknologi yang Terkait Antarmuka Telematika
Teknologi yang Terkait Antarmuka Telematika
Dari penjelasan interface dan telematika diatas, maka dapat saya simpulkan Interface telematika adalah merupakan sebuah teknologi informasi yang berbasiskan pada interface yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung.
Terdapat 6 macam fitur pada
antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system,
tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech
recognition, dan speech syntetis.
1.
Head
Up Display System
Head Up Display
System adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan
penggna melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari
alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head
up) dan melihat kea rah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrument.
Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang
digunakan dalam handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe
Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
·
Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat
tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang
ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat
tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur.
Contoh HUDS,
seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi
Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala
penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang
menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada
keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam
kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang.
Hal ini,
dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi
untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil.
Teknologi ini
merupakan bagian dari kerjasama antara departemen pengembangan (R&D) GM
dengan tim di University of California
dan Carnegie Mellon University.
Cara kerjanya,
saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada
kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat
“melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa
mengetahuinya.
·
HMD lebih fleksible karena system ini
menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna.
2.
Tangible
User Interface
Tangible User
Interface, biasa disingkat dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat
berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial
Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI
ialah Hiroshi Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT yang memimpin
Tangible Media Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible
bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat
bit dapat dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable
adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja
nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan
memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan
berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik,
memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan
generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau
aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
Contohnya
adalah sistem Topobo. Dimana balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat
bertak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen
bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan
blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini.
3.
Computer
Vision
Computer
Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana computer dapat mengenali objek yang diamati atau
diobservasi. Arti dari computer vision adalah merupakan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari mesin yang melihat, dimana mesin mampu mengekstrak informasi
dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas teretntu. Sebagai suatu
ilmu, visi computer berkaitan dengantori dibalik system buatan bahwa ekstrak
informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti
urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari
scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk
menerapkan teori dan model untuk pembangunan system.
Computer
Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra dan pengenalan
pola. Pengolahan citra (image
Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau gambar, proses ini
bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Dan pada pengenalan
pola (pattern recognition) berlangsung proses identifikasi objek pada citra
atau innterpretasi citra, dimana proses ini bertujuan unt mengekstrak informasi
atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra.
Bersama
Intelijensia Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan system
intelijen visual ( Visual Intelligence System).
Contoh
aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
·
Pengendalian prosen (misalnya, sebuah robot
industry atau kendaraan otonom)
·
Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan
visual atau orang menghitung)
·
Mengorganisir informasi (misalnya, untuk
pengindeksan database foto dan gambar urutan)
·
Modeling benda atau lingkungan (misalnya,
industry inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
·
Interkasi (misalnya, sebagai input ke perangkat
untuk interaksi manusia computer).
·
Visi computer juga dapat digambarkan sebagai
pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis. Biologis visi,
presepsi visual manusia adan berbagai system ini beroperasi dalam hal
prose-prosen fisiologis.
·
Sub domain visi computer meliputi adegan
rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan objek, belajar,
pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
4.
Browsing
Audio Data
Sebuah metode
browsing jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang di
tembak oleh sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai
mencangkup langkah-langkah dari:
a.
Menjalankan sebuah program splikasi komputetr
local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
b.
Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi
ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
c.
Mendapatkakn kamera IP pribadi alamat dan alamat
server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera IP melalui kamera
IP pribadi, dan
d.
Kopel ke layanan server melalui alamat server
pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dara yang ditembak oleh
kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak
oleh kamera IP melalui Internet. Penemuan ini berkaitan dengan system dan
metode untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau
audio system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing
video atau audio.
Singkatnya,
browsing audio data ini adalah suatu fasilitas yang dapat mengidentifikasi
suatu file audio. Misalnya, dengan mengetahui elemen-elemen yang tidak ada pada
file audio tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui siapa penyanyi, siapa
pengarang, ataupun siapa pencipta dari file audio tersebut.
5.
Speech
Recognition
Automatic
Speech Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan system yang
memungkinkan computer untuk menerima masukan berupa kata yang di ucap.
Teknologi ini, memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami
kata-kata yang diucapkan dnegan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal
digital tersebut dengan pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat.
Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya mejadi sinyal digital dengan cara
mengubah gelombang suara sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan
kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika kata-kata tersebut. Hasil dari
identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan yang
dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagao sebuah komando untuk melakkan
suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilalukan
secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengeal
ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan
sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan
didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis
data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat
pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan
lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan
dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah,
yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya
sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara
dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal
kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda
antar kata.
Pengenalan
suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi
suara berdasarkan orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi
berdasarkan kata yang diucapkan).
Alat ini sudah
ada sejak tahun 1940, dimana pada tahun
tersebuut perussahaan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah
mulai mengembankan suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata
yang diucapkan manusia. Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari
perusahaan tersebut sudah berhasil membuat suatu perangkat yang dapat
mengidentifikasi kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat
membuat perangkat yang dapat megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini
menjadi fungsional sejak tahun 1980-an dan hingga sekarang masih akan terus
dikembangkan dan ditingkatkan keefektifannya.
Aplikasi-aplikasi
alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
·
Bidang komunikasi
Dalam bidang komunikasi terdapat beberapa jenis alat
pengenalan ucap, seperti :
·
Komando suara. Komando suara adalah suatu
program pada computer yang melakukan perintahberdasarkan komando suara
pengguna. Contohnya pada aplikasi Microsoft voice yang berbasis bahasa inggris.
Ketika pengguna mengatakan “mulai kalkulator” dengan intonasi data tata bahasa
yang sesuai. Maka, computer akan segera membuka aplikasi kalkulator.
Jika komando
suara yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia. Aplikasi akan
memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan “apakah anda meminta saya
untuk ‘memulai kalkulator’?”, untuk melakukan verifikasi. Pengguna cupuk
mengatakan “lakukan” dan computer akan langsung beroperasi.
·
Pendiktean
Pendiktean
adalah sebuah prosen mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaaatkan dalam
pembuatan laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft dictation
yang merupakan aplikasi yang dapat menulikan apa yang diucapkan pengguna secara
otomatis.
·
Telepon
Pada telepon,
teknologi pengenalan ucapaan yang digunakan pada proses penekanan tombol
otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara.
·
Bidang kesehatan
Alat pengenal
ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu para penyandang
cacat dalam beraktivitas. Contohnya ada pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna
aatau Voice User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenalan ucapan
dimana pengendalian saklar lampu. Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual
dengan menggerakkkan saklar tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk
ucapan sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak
dapat menggerakkan saklar karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak
hanya untuk lampu saja tetapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang
lain.
·
Bidang militer
Dalam bidang
militer juga terdapat beberapa macam alat pengenalan ucap :
·
Pelatihan penerbangan
Aplikasi alat
pengenal ucapan dalam bahasa militer adala pada pengaturan lalu-lintas udara
atau yang dikenal dengan Air Traffic Controllers (ATC) yang dipakai oleh para
pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan lalu-lintas udara seperti
radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan digunakan sebagai pengganti
operator yang memberikan informasi kepada pilot dengan cara berdialog.
·
Helicopter
Aplikasi alat
pengenalan ucapan pada helicopter digunakan untuk berkomunikasi lewat radio dan
menyesuaikan system navigasi. Alat ini, sangat diperlukan pada helicopter
karena ketika sedang terbang, sangat banyak gangguan yang akan menyulitkan
pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi dengan memencet tombol
terlebih dahulu.
Kelebihan alat pengenal ucapan
Kelebihan dari peralatan yang
menggunakan teknologi ini adalah :
a. Cepat
Teknologi ini
mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut.
Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua
detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member
umpan balik atas komando kita.
b. Mudah
digunakan
Kemudahan teknologi
ini juga dapat dilihat dalam aplikasi komando suara. Komando biasanya kita
memasukkan ke dalam computer dengan menggunakan tatikus atau papan ketik, kini
dapat dengan mudah kita lakukan tanpa perangkat keras, yaitu dengan menggunakan
komando suara.
Kekurangan alat pengenal ucapan
Kekurangan dari peralatan yang
menggunakan teknologi ini adalah :
a. Rawan
terhadap gangguan
Hal ini
disebabkan oleh proses sinyal suara yang masih berbasis frekuensi. Ketika
sebuah informasi dalam sinyal suara mempunyai komponen frekuensi yang sama
banyaknya dengan komponen frekuensi gangguannya, akan sulit untuk memisahkan
gangguan dari sinyal suara tersebut.
b. Jumlah
kata yang dapat dikenal terbatas
Hal ini
disebabkan pengenalan ucapan berkerja dengan cara mencari kemiripan dengan
basis data yang dimiliki.
6.
Speech
Syntesis
Speech
synthesis atau pidato sintesis adalah produksi buatan manusia pidato. Sebuah
ssistem computer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthezer, dan
dapat diimplementasikan dalam perangkat lunak atau perangkat keras.
Text-to-speech (TTS) system bahsa normal mengkonversi teks ke dalam pidato.
System lain membuat representasi linguistic simbolis seperti transkripsi
fonetik bicara.
Pidato buatan
dapat dibuat dengan potongan-potongan concatenating pidato yang direkam
disimpan dalam databace. Sestem berbeda dalam ukuran pidato yang tersimpan
unit, sebuah system yang menyimpan telepon memberikan rentang output terbesar,
tetapi kirang jelas. Untuk keperluan khusus domain, yang menyimpan seluruh
kata-kata atau kalimat memungkinkan output yang berkualitas tinggi. Atau,
synthesizer dapat menggabungkan sebuah model dari system vocal dan
karakteristik suara manusia lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik”
output suara. Kualitas synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara
manusia dan kemapuannya untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram
yang memungkinkan orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk
mendengarkan karya-karya tulis di computer rumah.
A text-to-speech
system (atau “mesin”) adalah terdiri dari dua bagian: front-end dan back-end.
Front-end memiliki dua tugas utama. Pertama, mengubah teks mentah berisi simbol
seperti angka dan singkatan menjadi setara dengan tertulis-kata-kata. Proses
ini sering disebut normalisasi teks, pra-pengolahan, atau tokenization.
Front-end kemudian menetapkan transkripsi fonetik untuk setiap kata, dan
membagi dan menandai teks ke prosodic unit seperti frase dan kalimat. Proses
transkripsi fonetik untuk menetapkan kata-kata ini disebut teks-ke-fonem atau
grafem-ke-fonem konversi. Fonetis transkripsi dan informasi ilmu persajakan
bersama-sama membentuk representasi simbolik yang linguistik output dengan
front-end. Back-end-sering disebut sebagai synthesizer-maka mengubah
representasi linguistic simbolik menjadi suara. Synthesizer teknologi
Kualitas yang
paling penting dari sebuah sistem sintesis pidato kewajaran dan dimengerti.
Kewajaran menggambarkan seberapa dekat output terdengar seperti ucapan manusia,
sementara dimengerti adalah kemudahan yang keluaran dipahami. Pidato
synthesizer yang ideal adalah alami dan dipahami. Pidato sistem sintesis
biasanya mencoba untuk memaksimalkan dua karakteristik
Contoh :
Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar